Friday, January 15, 2010

Pekerjaan Wellsite Geologist

Tentang Wellsite Geologist
Setelah jadi mud logger, biasanya para 'lulusan' mud logger ada yg meneruskan jadi TDC atau pressure engineer. Pressure engineer ini lebih banyak bekerja / bertugas menganalisa data - data teknis pemboran minyak, misalnya data hidrolika alat2 pemboran (pahat, pompa lumpur, sifat2 lumpur, dll), tekanan (pressure) formasi. Pressure engineer ini adalah satu posisi paling tinggi dalam suatu unit mud logging di lokasi sumur.
Tidak sedikit juga, lulusan beberapa jebolan mud logger yg langsung lompat langsung jadi wellsite geologist. Profesi wellsite geologist bisa didapat dg banyak cara, yang menurut saya cara-cara ini bukan suatu patokan / pasti; jadi ini juga pengalaman dan cerita dari beberapa rekan senior.
Mikroskop untuk mengamati Drill Cutting Sample


Pertama, Melalui OIL COMPANY - sesudah berpengalaman menjadi mud logger, ybs bisa langsung melamar ke Oil Company, kalo' diterima biasanya langsung dikirim ke wellsite (lokasi sumur pemboran) untuk menjadi wellsite geologist (sering disingkat WSG).
Kedua, melalui SERVICE COMPANY - seorang mud logger yg berminat, bisa meminta kepada manajemen di Mud Logging untuk disertakan sebagai trainee WSG, untuk seterusnya dapat diikutkan sebagai calon WSG di kontrak WSG antara Mud logging Company dg Oil Company. Nah... jadi ybs masih menjadi pegawai mud logging, hanya saja dia mempunyai kemampuan untuk menjadi WSG.
Ketiga, menjadi KONSULTAN LEPAS - untuk WSG konsultan lepas (freelance), memang tidak gampang; karena status konsultan ini biasanya ybs harus mencari pekerjaan bagi dirinya sendiri. WSG konsultan lepas biasanya dibayar berdasarkan banyaknya hari kerja mereka. WSG konsultan di Indonesia, berdasarkan pengamatan saya selama ini - biasanya datang dari geologist berpengalaman yg keluar dari Oil Company; ada juga yg dari mud logger langsung 'berani' jadi konsultan. Mereka bekerja sebagai konsultan di suatu Oil Company dg menggunakan perusahaan jasa konsultan yg sudah ditentukan oleh Oil Company nya.


Tanggung Jawab
Meneruskan tulisan sebelumnya, yaitu apa saja tugas dan tanggung jawab seorang WSG (wellsite geologist). Sekali lagi dan sekedar mengingatkan lagi, hal yang saya coba sharing ini bukanlah suatu patokan, melainkan hanya garis besar saja.
Kenampakan Shale Cutting Sample
  1. DESKRIPSI SAMPLE (CUTTING & CORE), tugas ini sifatnya mendasar - jadi tugas mendeskripsi cutting adalah skill dasar yang harus dipunyai oleh seorang WSG. Sebenarnya, skill ini seperti yg kita lakukan dan gabungan pada praktikum geologi dasar, paleontologi dan petrografi dibangku kuliah. Cutting sample setelah dicuci oleh sample catcher, lalu dideskripsikan lengkap mulai dari warna, kekerasan, tekstur, struktur, unsur tambahan (accessories, spt mineral tambahan, fosil, dll) serta perkiraan porositas secara kualitatif. Tidak lupa juga memeriksa adanya 'oil show' dibawah UV box. Banyak tip & trik dalam melakukan tugas ini, semakin berpengalaman WSG semakin banyak tip & trik nya melakukan tugas ini.
  2. MEMBUAT LITHOLOGY LOG, sebelum mengenal komputer dulu, para senior membuatnya log ini diatas kalkir dan menggunakan pena gambar (rotring, etc). Tapi saat ini banyak software yg relatif mudah utk digunakan. Lithology log adalah penggambaran data2 pemboran secara vertikal dalam bentuk garis, simbol dan tulisan. Jadi log ini bentuknya seperti kita membuat MS (measured section) jaman mahasiswa, untuk menggambarkan posisi stratigrafi lubang bor. Jadi data2 ROP, pengukuran gas, gambar lithology dan deskripsi lithology dituangkan dalam log ini.
  3. LAPORAN PAGI (morning report) ini mencakup laporan tertulis dan lisan, untuk tulisan biasanya dikirimkan melalui email dan ditujukan pada operation geologist di kantor pusat, setiap hari / pagi (jam tertentu mis: setiap hari jam 5 pagi atau 6 pagi). Bentuk laporan tertulis mencantumkan segala kegiatan geologi dalam 24 jam terakhir, misalnya kedalaman lubang bor, aktifitas, ringkasan formasi batuan, gas data, laju pemboran, rencana2 yg akan dilakukan. Sedangkan laporan lisan, WSG akan menelpon Operation Geologist dan mendiskusikan hal2 yg penting.
  4. Mengetahui dan memperkirakan POSISI / LETAK GEOLOGI dari sumur bor baik vertikal maupun horizontal (ini yg agak susah dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian), maksudnya secara 'vertikal' adalah, seorang WSG harus mengerti formasi batuan apa yg sudah dibor dan perkiraan yg akan dibor. Secara horizontal, yaitu mengetahui hubungan korelasi dg sumur2 sekitarnya.
  5. Meng 'SUPERVISI GEOLOGI' para crew service company. Yaitu, memberi arahan dan pengawasan kepada crew yg berhubungan dengan operasi geologi dalam pemboran. Misalnya, mud logging, wireline logging, directional drilling. Bahkan sampai dengan mengatur mobilisasi peralatan, pertukaran crew dari dan ke rig site.
  6. Dalam tugasnya sehari-hari seorang wellsite geologist adalah representatif dari perusahaan minyak yg bertanggung jawab terhadap pemboran sumur, dialah satu-satunya orang yg mengerti tentang bawah permukaan sumur di lokasi rig; jadi betapa pentingnya dan besar tanggung jawab seorang WSG. Biasanya WSG ada yg bekerja dengan status '24 hours on call' artinya kapanpun dibutuhkan dia harus siap, atau bisa juga dalam satu pemboran ada 2 orang WSG dan ini tergantung dari perusahaan minyak itu sendiri.

Salah satu kenampakan panel Mud Logging unit
Itulah sekelumit pengetahuan dan pengalaman yang bisa saya bagi buat teman2. Silahkan berkomentar dan semoga bermanfaat.