Thursday, March 11, 2010

Syarat menjadi Wellsite Geologist

"Bagaimana caranya jadi Wellsite Geologist?" adalah pertanyaan yg beberapa kali terlontar dari adik-adik baik yg masih di bangku kuliah maupun yg sudah lulus dan bekerja di perusahaan jasa bidang perminyakan. Tentunya ditujukan kepada kakak-kakak senior yg dipandang sudah mapan dan menyandang sebagai "Wellsite Geologist" (WSG) di industri perminyakan dan gas bumi maupun dibidang industri lainnya seperti Geothermal, Mining atau lainnya.

Blow Out Preventer (BOP)
Memang betul, untuk menjadi seorang WSG itu gampang-gampang susah (ini kata beberapa kolega dan kakak senior yg sudah mapan), gampangnya: yg pasti ilmunya bisa dipelajari dan yang susah: adalah kesempatan yang ada. Tapi paling tidak ada koridor-koridor yang merupakan syarat untuk menjadi seorang WSG.
Pahat Bor (Drill Bit) jenis "rock bit".

Nah, disini saya kembali berbagi pengalaman saja apa saja SYARAT DASAR untuk menjadi seorang Wellsite Geologist di industri perminyakan dan gas bumi, antara lain:
  1. Lulusan Geologi: biasanya tingkat S1 (Sarjana) saja yg jadi WSG, kalau sudah S2 biasanya orang Indonesia lebih tidak memilih pekerjaan ini. Ini tidak berlaku buat orang-orang dari luar negeri, misalnya warga Malaysia, India, Filipina, Timur Tengah atau warga Eropa atau Amerika. Banyak WSG yg datang dari kalangan S2 (pasca Sarjana). Bahkan saya pernah ketemu seorang WSG dari India yang sudah S3.
  2. Background drilling operation & knowledge: yaitu harus mempunyai dasar pengetahuan tentang jalannya dari suatu operasi pemboran baik eksplorasi (pencarian) maupun eksploitasi (pengembangan) baik di anjungan darat maupun lepas pantai (onshore & offshore). Yang kebanyakan ini datang dari para pekerja lapangan (field engineer) perusahaan jasa perminyakan (service company). Jadi sudah cukup familiar proses pemboran dari mulai awal (spud) sampai dengan akhir, seperti: TD, rig moving, cementing, well kick dll)
  3. Background logging operation & knowledge: yaitu dasar pengetahuan pengambilan data-data sumur seperti mud logging, wireline logging dan logging lainnya. Sehingga seorang WSG itu sudah pernah mendapat kursus-kursus bersertifikasi dan menguasai teknik-teknik seperti basic mud logging, wireline logging interpretation, formation evaluation, pressure formation evaluation. Dengan ini, maka diharapkan seorang WSG dapat memberikan masukan dari sisi 'Geological' dalam suatu operasi pemboran minyak & gas bumi. 
  4. Berbadan sehat: ini menyangkut kesehatan jasmani dan rohani (jangan ketawa ya... ini beneran lho). Jasmani bukan berarti kuat (dalam arti tenaga) tapi cukup mampu melek matanya - yang kadang dibutuhkan ketahanan fisik, contohnya karena harus menjadi wakil perusahaan untuk menyaksikan (witness) dalam suatu operasi wireline logging; yang kadang membutuhkan waktu lebih dari 24 jam tanpa tidur (ini yang sering dilakukan para senior yg 'single fighter') ataupun kegiatan operasi lainnya dalam jangka waktu relatif lama. Terkadang baru tidur sebentar sudah dibangunkan karena situasi 'critical' dan membutuhkan WSG sebagai bahan pertimbangan keputusan di lapangan. Kalau secara rohani, saya menghubungkannya dengan tenaga WSG kebanyakan harus bekerja di anjungan pemboran lebih dari 2 minggu. Malah ada yg 4 minggu tanpa melihat keramaian kota atau bertemu keluarga - Hal inilah yg membutuhkan ketahanan mental sehingga tidak cepat 'stress', belum lagi tekanan - tekanan psikologi saat pengambilan keputusan pada 'coring job' atau 'casing point', formation top atau TD dll.
  5. Survival Training: Pelatihan untuk penyelamatan diri dari keadaan darurat harus dilalui oleh seorang WSG. Pelatihan ini sifatnya resmi dan bersertifikasi; di negara kita sudah ada beberapa perusahaan yang sudah melaksanakan ini (Maaf, saya lupa namanya dan lokasinya). Di dalam pelatihan ini, para peserta dilatih untuk menyelamatkan diri saat kebakaran, bagaimana menggunakan pelampung, menyelamatkan diri saat helikopter jatuh (tentunya dengan alat simulasi), baik secara teori (indoor) maupun praktek (outdoor).
  6. Basic Computer & Geology Software: Pesatnya kemajuan teknologi TI, kerapkali WSG harus mempunyai kemampuan untuk menjalankan perangkat lunak, pastinya yg mendasar misalnya aplikasi 'Office' seperti Word, Excel, dll bahkan e-mail dan internet. Bahkan beberapa perusahaan minyak sering mengharuskan para WSG untuk bisa menjalankan perangkat lunak aplikasi geologi tertentu.
Itulah sekelumit pengetahuan yang bisa saya bagi buat rekan-rekan pembaca. Saran dan kritik bisa kirimkan ke email saya.

Salam,
Sad Agus di Pamulang.



4 comments:

Anonymous said...

Selamat malam Pak,

mau tanya, wellsite itu apa ya Pak?
Oh ya, saya ini lumayan interest sama hal2 yang berbau geologi gitu.

Nah, barangkali Pak Agus bisa berbagi cerita tentang pengalaman Bapak.
Eh, Pak Agus itu dosen?

Ohya, pak saya punya blog juga yang saya isi dengan pengetahuan dasar ttg geologi juga.

Dikunjungi ya Pak, ini di researchofgeology.blogspot.com

matur nuwun

Anonymous said...

wahh tulisan pak agus ini bagus2 pastinya geologi yang sudah bener2 pengalaman nih...kalo saya masih baru pak didunia geologi, semenjak selesai S1 unpad pada thn 2005, saya baru menggeluti dunia geologi, jadi baru pengalaman sekitar4-5 tahun pak..pak agus tinggal di pamulang ya pak?kalo saya didepok. mudah2an kita bisa share pengetahuan geologi pak,saya mestinya belajar sama bapak neh...salam geologi

Sad Agus said...

Terima kasih atas komentar nya.
VIVA Geology!!!

Unknown said...

kursus mud logger dimana,berapa biaya dan berapa lama pak. mohon informasikan saya pak, trmkasih.

Post a Comment